Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kubu Raya mengimbau masyarakat guna tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
Pasalnya, terdapat sebanyak 45 titik panas di wilayah Kubu Raya. “Kami mengimbau masyarakat Kubu Raya untuk tidak membakar hutan dan lahan dan apabila melihat titik api untuk segera melaporkan,” kata Kepala BPBD Kubu Raya, Herry Purwoko di Sungai Raya, pada Jumat (26/7/2024).
Hal ini agar titik api bisa langsung ditangani sehingga tidak semakin meluas.
Dari titik panas menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP TERRA dan AQUA), terpantau sebanyak 45 titik panas yang tersebar di wilayah Kubu Raya.
Ada dua titik dengan tingkat kepercayaan ringan dan 43 titik dengan tingkat kepercayaan menengah.
Kabut asap juga sudah mulai menyelimuti wilayah ini. Pada pukul 03.00 WIB Kamis (26/7/2024), kualitas udara di wilayah Sungai Raya bahkan sudah termasuk pada kategori tidak sehat dengan konsentrasi partikulat 179 µgr/m³.
Ia mengatakan, dalam upaya pemadaman karhutla (kebakaran hutan dan lahan), pihaknya dibantu tim gabungan yang terdiri dari para aparat penegak hukum hingga masyarakat.
“Para petugas damkar yang dibantu TNI, Polres Kubu Raya, Manggala Agni, KPH, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan BPBD harus berjibaku memadamkan api sampai malam hari,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu kendala yang dihadapi pihaknya dalam memadamkan api karhutla adalah akses sumber air.
“Selain sulitnya mendapatkan air, lahan yang terbakar tersebut adalah areal gambut,” ujarnya.
Saat ini, luas hutan dan lahan yang terbakar di wilayah Kubu Raya hampir mencapai 30 hektare dan bahkan sudah mendekati pemukiman warga.