FOKUS KALTARA – Seorang nenek berusia 80 tahun bernama Rupiah asal Jombang, Jawa Timur, saat ini tinggal sendirian di Nunukan, Kalimantan Utara.
Sudah lebih dari lima bulan, ia ditampung di rumah Purnomo Putro, Ketua Paguyuban Keluarga Jawa (Pakuwaja) di Sei Bilal Nunukan.
Nenek Rupiah mengungkapkan bahwa ia telah merantau sejak usia muda setelah diceraikan oleh suaminya yang berselingkuh dengan adik kandungnya.
Meskipun ia tidak ingat banyak cerita hidupnya, salah satu kisah yang paling membekas adalah cerita asmara segitiga yang membuat hatinya terluka.
Setelah mengalami berbagai pengalaman pahit, Rupiah memutuskan merantau ke Kalimantan untuk menghapus luka yang disebabkan oleh keluarganya.
Di perjalanan merantau, ia bekerja sebagai tukang masak sebelum akhirnya terlantar di Nunukan.
Meski terkadang pikun, Rupiah masih bisa mendengar dan melihat dengan jelas.
Namun, Purnomo Putro yang menampungnya sering kali merasa kesulitan karena nenek Rupiah seringkali buang air sembarangan.
Anggota keluarga Purnomo juga merasa kesulitan karena harus membersihkan kotoran nenek Rupiah sambil mengurus empat anak mereka dan usaha menjahit.
Purnomo berharap agar Dinas Sosial dapat memberikan perhatian lebih pada kasus nenek Rupiah dan menemukan solusi yang tepat, mengingat kondisinya yang tidak memiliki keluarga dan panti jompo di Kaltara sudah penuh.
Parmedy dari Dinas Sosial Nunukan mengatakan bahwa mereka telah melakukan asesmen terhadap nenek Rupiah dan berharap Kementrian Sosial dapat memberikan solusi untuk masalah ini. (ESD)
Artikel ini diolah dari sumber : kabarnunukan.com