TANJUNG SELOR – Pemerintah pusat melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sebagai pusat baru hilirisasi nasional berbasis energi hijau dan industri ramah lingkungan. Komitmen ini ditegaskan langsung oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, dalam kunjungan kerjanya di Tanjung Selor, Minggu (30/11/2025).
Bahlil menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional yang kuat harus diimbangi dengan pemerataan manfaat hingga ke daerah. Ia menilai Kaltara memiliki keunggulan strategis yang belum dimaksimalkan.
“Kaltara ini kaya potensi. Ada cadangan PLTA Sungai Kayan hingga 12.000 MW, sumber tambang yang melimpah, dan peluang besar untuk kawasan industri. Semua ini harus dikelola jauh lebih optimal,” ujarnya.
Sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi, Bahlil menegaskan bahwa penetapan Kaltara sebagai wilayah strategis bukan sekadar wacana, tetapi arah kebijakan yang konsisten.
“Saya berkomitmen menjadikan Kaltara pusat hilirisasi nasional berbasis green energy dan green industry. Hilirisasi akan membuka peluang ekonomi baru, menciptakan lapangan kerja berkualitas, serta mendorong inovasi dan kreativitas di daerah,” tegasnya.
Meski optimistis, Bahlil juga melontarkan kritik terhadap pola investasi di daerah yang selama ini dinilai tidak melibatkan pelaku usaha lokal secara maksimal.
“Tidak boleh investor dan pusat saja yang menikmati. Pemerintah daerah dan pengusaha daerah adalah pemilik saham negara ini. Mereka harus menjadi subjek utama pembangunan,” tegasnya.
Untuk menjamin keadilan, Bahlil memaparkan perubahan signifikan pada regulasi Minerba yang kini membuka akses lebih besar bagi pengusaha lokal.
“Regulasi baru sudah selesai. Koperasi, UMKM, dan BUMD kini mendapatkan jalur prioritas untuk mengelola tambang,” jelasnya.
Penyempurnaan aturan ini, kata Bahlil, adalah upaya mengembalikan keadilan bagi daerah. “Sebagai orang daerah, saya tahu rasanya dipinggirkan. Atas persetujuan Presiden Prabowo, regulasinya kita perbaiki untuk memastikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutupnya.
Ia menegaskan, transformasi industri hijau di Kaltara adalah momentum bagi anak-anak daerah untuk menjadi tuan di negeri sendiri.






