Kepala ESDM Kaltara: Proyek ‘Kaltara Terang’ Adalah Solusi Energi Bersih dan Peningkatan Ekonomi Desa

oleh
oleh

TANJUNG SELOR – Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) masih menghadapi tantangan besar terkait akses listrik. Banyak desa di wilayah perbatasan yang sulit dijangkau dilaporkan masih bergantung pada generator set (genset) berbiaya tinggi, bahkan sebagian warganya belum pernah tersentuh listrik.

Menanggapi kondisi ini, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kaltara meluncurkan Proyek Perubahan “Kaltara Terang di Perbatasan Negeri.”

Kepala Dinas ESDM Kaltara, Ir. Yosua Batara Payangan, ST., M.Si, menyatakan komitmennya untuk mempercepat elektrifikasi di wilayah tersebut menggunakan energi bersih.

“Kami berkomitmen menghadirkan energi bersih berbasis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) untuk mempercepat elektrifikasi,” ujar Yosua Batara.

Proyek ini tidak hanya berfokus pada penyediaan listrik semata, namun juga bertujuan menciptakan dampak berganda (multiplier effect) bagi masyarakat, yaitu:

  • Membuka akses pendidikan dan kesehatan.

  • Memperluas jangkauan telekomunikasi.

  • Menciptakan peluang usaha baru.

Yosua Batara menekankan bahwa program “Kaltara Terang di Perbatasan Negeri” dibangun di atas fondasi regulasi yang kuat, pendanaan multi-sumber, dan kolaborasi lintas sektor. Langkah nyata ini diharapkan mampu menerangi perbatasan, menggerakkan ekonomi desa, sekaligus memutus rantai kemiskinan.

Lebih lanjut, pemerataan listrik ini diharapkan dapat mendukung transformasi digital di perbatasan.

“Dengan pemerataan listrik, tentu juga akan memberikan dampak terutama akses telekomunikasi, baik melalui pembelajaran sistem daring, zoom meeting, dan peningkatan pemasaran produk bagi pelaku usaha melalui promosi online,” tutup Yosua.

Dinas ESDM Kaltara optimis bahwa penggunaan energi terbarukan akan menjadi kunci untuk mengurangi biaya operasional listrik yang selama ini membebani masyarakat perbatasan.