Gubernur Zainal Paliwang Serukan ‘Cintai Produk Lokal’ Saat Beli Tas Rotan UMKM Nunukan di Stan ESDM

oleh
oleh

TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum., menegaskan bahwa kekuatan ekonomi daerah dibangun dari kemandirian masyarakat dalam mencintai dan menggunakan produk lokal. Pernyataan ini disampaikannya saat meninjau pameran UMKM pada Puncak Penutupan Karya Kreatif Benuanta (KKB) 2025 di Gedung Tarakan Art Convention Center (TACC) beberapa waktu lalu.

Dalam kunjungannya, Gubernur Zainal bersama Ibu Hj. Rahmawati, S.H., sempat singgah di stand Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltara. Beliau menunjukkan komitmennya dengan berbelanja tas kombinasi rotan kulit buatan UMKM Linsayung Lestari Utara Borneo dari Desa Linsayung, Nunukan.

Produk kerajinan tersebut istimewa karena peralatan kerja mesin produksinya merupakan bantuan dari perusahaan-perusahaan di sektor ESDM, menunjukkan sinergi antara program pemerintah dan dukungan korporasi.

Gubernur Zainal mengajak seluruh masyarakat untuk aktif dalam gerakan cinta produk daerah. Ia menekankan bahwa ekonomi Kaltara tidak hanya ditopang industri besar, tetapi juga gerakan kolektif membeli produk buatan sendiri.

“Cintai produk lokal, jadikan karya daerah sebagai kebanggaan bersama,” kata Gubernur Zainal.

“Kalau kita semua mau membeli dan menggunakan produk lokal, ekonomi kita akan berdiri di atas kaki sendiri,” tegasnya.

Menurutnya, meski UMKM didukung penuh oleh Pemerintah dan Bank Indonesia, masyarakatlah yang menjadi penentu utama kemajuan.

Gubernur Zainal menunjukkan komitmen pribadinya dengan mengenakan batik motif Kaltara, aksesoris manik-manik dan singal khas daerah, serta memamerkan tempat ponsel berbahan rotan buatan perajin lokal.

“Saya selalu memberikan contoh. Ini cara sederhana tapi efektif untuk membangun ekonomi berbasis cinta terhadap karya sendiri,” ujarnya, berharap langkah ini diikuti oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat umum.

Selain kerajinan tangan, Gubernur juga memuji inovasi olahan lokal, khususnya ikan bandeng yang kini dikembangkan menjadi tiga varian bumbu, asap, dan presto. “Rasanya luar biasa. Bahkan kalau dibandingkan dengan produk sejenis di luar daerah, hasil Kalimantan ini tidak kalah bahkan lebih baik,” pujinya.

Di akhir acara, Gubernur menyampaikan apresiasi khusus kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara atas konsistensinya memprakarsai dan mendampingi pengembangan ekonomi kreatif selama enam tahun penyelenggaraan KKB.

“Kolaborasi antara BI dan Pemerintah Daerah adalah kunci ketahanan ekonomi kita,” pungkasnya, menutup rangkaian acara yang berhasil menunjukkan peningkatan kualitas produk dan antusiasme pengunjung setiap tahunnya.